Sinopsis
Kunon dikerajaan Jenggala hidup seorang raja dan
permaisurinya. Raja tersebut bernama Raden Putra. Raden putra memiliki Delir
yang sangat cantik. Tapi, Selir tersebut memiliki rasa dengki dan iri terhadap
Sang Permaisuri. Ia ingin menyingkirkan Sang Permaisuri dengan cara memfitnah.
Sang selir memasukkan racun kedalam makanan Raja dengan cara
pura-pura membantu para dayang. Beberapa saat setelah Raja memakan makanan
tersebut, Sang Raja pun pingsan. Setelah siuman, sang selir mengatakan pada
raja bahwa yang telah membubuhkan racun dalam makanan raja adlah permaisuri.
Mendengar hal itu, jelas sang raja marah. Dayang raja berusaha membela sang
permaisuri, tapi sang raja sudah terhasut omongan selir. Lalu sang raja
memberikan hukuman mati kepada permaisuri dan dayangnya.
Tanpa sepengetahuan raja, sang patih ternyata tidak membunuh
mereka berdua. Ia hanya mengasingkan permaisuri dan dayang ke hutan. Saat di
pengasingan itu, sang permaisuri melahirkan seorang anak perempuan. Lima belas
tahun kemudian, bayi yang dulu dilahirkan oleh permaisuri menjelma menjadi
gadis yang sangat baik hati, lincah, cerdas dan cantik.
Suatu hari sang raja berburu kehutan. Tiba-tiba seekor
kalajengking menyengat kaki sang raja. Pada saat itu juga ada seorang gadis
yang melewati tempat sang raja disengat. Gadis tersebut adalah cindelaras. Lalu
cindelaras menolong sang raja, dan sang raja pun pulang ke istana.
Di istana, sang raja memerintahkan hulubalang untuk mencari
informasi siapa gadis yang telah menolongnya. Sang raja kaget saat ia
mengetahui bahwa gadis tersebut adalah anaknya. Lalu ia menemui gadis tersebut
untuk minta maaf padanya dan pada ibunya yaitu permaisuri raja. Sang permaisuri
kemudian dibawa kembali ke istana berserta cindelaras,sedangkan sang selir
diasingkan ke hutan.
Naskah Drama
CINDELARAS
Di Kerajaan Jenggala,
Raja dan permaisuri sedang bercakap-cakap. Selir melihat kemesraa nsang raja
dan permaisuri dari jauh. Melihat kemesraan tersebut, timbul lah rasa iri dan
dengki dalam hati selir. Saat dayang sedang menyiapkan makanan, ia memiliki
niat untuk memfitnah permaisuri. Lalu ia menghampiri dayang yang sedang membawa
nampan.
Selir : “ Dayang, sepertinya kamu lelah sekali.”
Dayang : “ oh, tidak paduka, saya tidak lelah.”
Selir : “ mari aku bantu.”
Dayang : “ jangan paduka,tidak usah. Biar saya saja yang
menyiapkan makanan untuk raja.”
Selir : “ ayolah dayang, izinkan aku membantumu.”
Dayang : “ baiklah jika dayang memaksa. Tapi apakah paduka
tidak repot menyiapkan makanan untuk raja?”
Selir : “ tentu saja tidak. Kamu kembalilah ke dapur.”
Tidak lama kemudian,
raja dan permaisuri datang.
Raja : (makan makanan yang tersedia dimeja, lalu jatuh
pingsan)
Permaisuri : “ kanda.... kenapa?” (menangis)
Selir : “ patih . . . patih ...” (panik)
Patih : (menghampiri raja) “ ada apa ini?”
Permaisuri : “ patih. . . raja . . .” (menangis)
Selir : “ raja pingsan setelah makan makanan itu.” (sambil
menunjukkan makanan)
Raja dibawa ke kamar.
Beberapa saat kemudian tabib datang.
Permaisuri : “ tabib bagaimana keadaan raja ?”
Selir : “ permaisuri,jangan pura-pura mengkhawatirkan raja.
Kamu kan yang sudah meracuni raja?”
Permaisuri : “ tidak, aku tidak melakukan apa-apa.”
Selir : “ alah . . . mana ada maling yang ngaku? Kamu pasti
ingin menguasai kerajaan kan?”
Raja : “ aaaaah.. sekarang kamu keluar dari istana!”
Dayang yang telah
menyiapkan makanan berusaha untuk membela permaisuri dengan menjelaskan yang
sudah terjadi. Tapi raja tidak percaya. Kemudian raja memrintahkan untuk
membunuh keduanya. Patih tidak membunuh mereka tapi membawanya ke hutan.
Patih : “permaisuri, sebenarnya saya tahu semuanya. Paduka
dan dayang tidaklah bersalah. Selirlah yang telah memfitnah permaisuri.
Sekarang sebaiknya kalian tinggal saja di hutan ini. Ini aman untuk kalian.”
Dayang : “ baiklah patih. Terima kasih. Tapi bagaimana
dengan raja? Bukankah paduka raja telah memerintahkan untuk membunuh kami?”
Patih : “ tenang saja. Biar saya pikirkan. Dayag, jagalah
permaisuri. Saya pamit.”
Dayang : “ baik patih.”
Patih pun meninggalkan mereka. Lima belas tahun kemudian,
disebuah hutan yang tak jauh dari rumah Cindelaras, raja sedang berburu. Namun,
tiba-tiba kakinya disengat oleh kalajengking.
Raja : “ aduuuh.. sakit sekali... “
Cindelaras : “ (mencari sumber suara) “anda kenapa?”
Raja : “ saya disengat kalajengking. Aduh,sakiiit.”
Cindelaras : “ tunggu sebentar. Saya akan mencari
daun-daunan.” (pergi mencari dedaunan)
Hulubalang pun datang.
Hulubalang : “paduka, ada apa ini ?”
Raja : “ saya disengat kalajengking.”
Datanglah cindelaras
membawa berbagai jenis dedaunan obat. Daun itu ditumbuknya lalu diusapkan pada
kaki sang raja.
Raja : “ terima kasih kamu sudah menyelamatkan nyawa saya.”
Cindelaras : “ sama-sama. Sudah kewajiban kita sebagai
manusia untuk menolong sesama.”
Mendengar kata-kata
gadis itu, sang raja teringat akan permaisuri yang dulu diusir. Cindelaras
kemudian pamit pulang. Raja sangat kagum akan kebaikan dari gadis tersebut. Ia
kemudian memerintahkan hulubalang untuk mencari informasi tentang gadis
tersebut. Mereka oun pulang ke istana. Beberapa hari kemudian di istana,
hulubalng menghadap kepada sang raja.
Hulubalang : “ paduka saya mengahadap.”
Raja : “ hulubalang, apakah yang kau dapatkan tentang gadis
yang tempo hari menolongku?”
Hulubalang : “ paduka, mohon maaf apabila hamba lancang.
Ternyata gadis itu bernama Cindelaras. Ia adalah putri permaisuri yang dahulu
telah paduka perintahkan untuk dibunuh.”
Raja : “ apa?” (raja kaget mendengarkan penjelasan
hulubalang)
Patih lalu menjelaskan
bahwa ia tidak membunuh permaisuri . mereka hanya diasingkan di hutan. Patih
pun menjelaskan bahwa yang menaruh racun bukanlah permaisuri tapi selir.
Raja : “ jika benar begitu,antarkan aku pada mereka.”
Patih : “ baiklah paduka.”
Mereka segera pergi ke
hutan untuk menemui permaisuri dan cindelaras.
Raja : “ cindelaras, ayah minta maaf.”
Cindelaras : “ tentu saja ayah. Saya telah memaafkan ayah.”
Raja : “ dinda,tolong maafkan kanda. Kanda telah salah
mempercayai selir.”
Permaisuri : “ kanda sudah dinda maafkan sejak dulu.”
Raja : “ jika begitu, mari kita ke istana.”
Mereka pun tinggal
kembali di istana dan hidup bahagia.
Synopsis
Kunon empire Jenggala lived a king and queen . The king named Raden Putra . Raden Delir son has very pretty . But , the Consort has malice and envy against the Empress . He wants to get rid of the Empress by way of slander .
The mistress put poison into the food of King by way of pretending to help the ladies . Some time after eating the food king , the king fainted . Once revived , the mistress said to the king that which had put poison in the food go round the king's consort . Hearing this , the king clearly upset . Dayang trying to defend the consort of the king , but the king had incited talk concubines . Then the king gave the death penalty to the empress and her ladies .
Unbeknownst to the king , the duke did not kill them both . He just alienated the empress and ladies into the woods . While in exile , the empress gave birth to a daughter . Fifteen years later , the first baby born empress girl blossom into a very good-natured , lively , intelligent and beautiful .
One day the king hunting forestry . Suddenly a scorpion sting foot king. At that moment there was a girl who passed the place of the king stung . The girl is Cindelaras . Then Cindelaras help the king, and the king was returned to the palace .
In the palace , the king ordered the commander to search for information on who the girl who had helped him . The king was shocked when he learned that the girl was her child . Then he met the girl to apologize to him and to his mother that king consort . The empress then taken back to the palace along Cindelaras , while the mistress exiled to the forest .
Drama script Cindelaras
In Jenggala kingdom , King and permaisuri while conversing . Concubine see affection king and empress from afar . The look of affection , arises was envy and jealousy in the hearts of concubines . When the ladies were preparing the food , he had no intention to malign the empress . Then she went to the ladies who were carrying a tray .
Concubine : " Dayang , like you tired. "
Dayang : " oh , not my lord , I am not tired . "
Concubine : " Let me help you . "
Dayang : "do your majesty , do not . Let me just who prepare food for the king . "
Concubine : " Come on ladies , let me help you . "
Dayang : "Well if the ladies force . But if your majesty does not bother preparing food for the king ? "
Concubine : " of course not . You go back to the kitchen . "
Not long after , the king and the empress came .
King : ( eating foods that are available over the kitchen , and then passes out )
Consort : " kanda .... why ? " ( Crying )
Concubine : " duke . . . duke ... " ( panic )
Patih : ( toward the king ) "what is it ? "
Consort : " duke . . . king . . . " ( Crying )
Concubines : " the king fainted after eating the food . " ( While showing the food )
King was brought into the room . A few moments later the doctor came .
Consort : " physician about the circumstances of the king ? "
Concubine : " Queen, do not pretend worrying king . You 've poisoned the king's right ? "
Consort : " no , I did not do anything . "
Concubine : " ne . . . where no thief who admit ? You definitely want to master the kingdom , right? "
King : " aaaaah .. now you're out of the palace ! "
Dayang who has prepared meals trying to defend the empress by explaining that already happened . But the king did not believe . The king is commanding to kill both of them . Patih not kill them but take him to the woods .
Patih :
" empress , in fact I know it all . My lord and ladies are not guilty .
Selirlah who have slandered the empress . Now should you live alone in the
woods . It's safe for you . "
Dayang : "Well duke . Thank you . But what about the king ? Did not your majesty the king has ordered to kill us ? "
Patih : " take it easy . Let me think . Dayag , keep empress . I said goodbye . "
Dayang : " good duke . "
Dayang : "Well duke . Thank you . But what about the king ? Did not your majesty the king has ordered to kill us ? "
Patih : " take it easy . Let me think . Dayag , keep empress . I said goodbye . "
Dayang : " good duke . "
Patih was leaving them . Fifteen years later , disebuah forest not far from home Cindelaras , the king was hunting . However , his legs suddenly stung by a scorpion .
King : " aduuuh .. hurts ... "
Cindelaras : " ( look for the source of the voice ) " You what? "
King : " I was stung by a scorpion . Alas , sakiiit . "
Cindelaras : " wait a minute . I will look for leaves. " ( Go look for foliage )
Commander came.
Commander : " Excellency , what is it ? "
King : " I was stung by a scorpion . "
Come Cindelaras carry various types of foliage drugs . Leaves were stamped and then rubbed on the feet of the king .
King : " thank you you 've saved my life . "
Cindelaras : " equally . Already our duty as human beings to help others . "
Hearing her words , the king remembered the empress who had expelled . Cindelaras then leave home . The king was so impressed by the kindness of the girl . He then ordered the commander to search for information about the girl . They oun return to the palace . A few days later at the palace , facing commander to the king .
Commander : " I to meet your majesty . "
King : " commander , what do you get about the girl who helped me the other day ? "
Commander : " Excellency , apologize if presumptuous servant . It turned out that the girl named Cindelaras . She is the daughter of the former empress has commanded my lord to be killed . "
King : " What ? " ( King shocked listening to the commander )
Patih then explains that he did not kill the empress . they simply sequestered in the forest . Patih also explained that the poison is not set but concubine empress .
King : " If true, take me to them . "
Patih : "Well your majesty . "
They immediately went to the forest to meet the empress and Cindelaras .
King : " Cindelaras , father 'm sorry . "
Cindelaras : " of course fathers . I have forgiven my father . "
King : " sister, please forgive kanda . Kanda has been wrongly believe concubine . "
Consort : " kanda been sorry ever since my sister first. "
King : " If so , let's get to the palace . "
They also stayed back at the palace and live happily .